Jumat, 06 Mei 2011

HARAPAN

Semua orang pasti memiliki harapan.  Pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar kali ini, saya diberikan tugas untuk menjelaskan tentang harapan hidup.   Dalam harapan yang saya miliki tentu saya mempunyai seseorang  yang menginspirasi dalam hidup saya dan tujuan hidup saya untuk ke depannya. Akan tetapi tokoh yang menginspirasi saya banyak sekali. Tetapi dalam tugas kali ini saya akan menjelaskan satu tokoh yang menginspirasi saya dalam pendidikan saya sebagai mahasiswa. Tokoh itu adalah Bapak BJ Habibie.Sebelum menjelaskan harapan saya, saya akan sedikit mengulas tentang biografi bapak Habibie.


BIOGRAFI BJ HABIBIE




Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang:

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia
Itulah sedikit  biografi bapak BJ Habibie secara umum. Tetapi karena ketertarikan  saya pada biografi tokoh – tokoh yang terkenal baik di Negara saya, Indonesia maupun tokoh – tokoh dari luar. Bapak BJ Habibie membuat saya tertarik untuk memperdalam biografi dan kehidupan beliau. Saya pun mencari biografi beliau  dari sumber internet, setelah membaca dari berbagai sumber, semakin membuat saya  memfavoritkan beliau.



 HARAPAN
Harapan yang saya miliki mungkin terlalu tinggi bagi seseorang yang hanya biasa seperti saya. Tetapi inilah harapan saya. Saya ingin lulus kuliah bukan hanya mengejar nilai, tetapi mendapat skill dan pengalaman yang banyak. Menjadi orang sukses, dam membahagiakan orang tua serta keluarga saya. Saya juga berharap ilmu yang saya dapatkan bukan berguna untuk saya sendiri maupun beberapa kelompok, melainkan untuk Negara saya tercinta ini. Saya bangga menjadi rakyat Indonesia, dan ingin melakukan suatu hal untuk Negara saya ini, apa yang bisa saya perbuat untuk Negara ini. Begitulah inspirasi yang saya dapatkan dari beliau, beliau yang rela meninggalkan jabatannya yang tinggi di suatu perusahaan di German, demi kembali ke  Indonesia untuk mengabdi demi negaranya. Menjadi wakil presiden dan membuat suatu kemajuan di bidang industry dengan mengembangkan industry pesawat terbang yang sangat luar biasa.
Begitulah harapan saya, menjadi orang yang berguna dan menjadi kebanggaan keluarga dan negara saya.




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar