Rabu, 15 Desember 2010

10 HEWAN YANG BARU DITEMUKAN TAHUN 2010

 TYRANNOBDELLA REX

Lintah merupakan hewan yang menggelikan sekaligus mengerikan karena kemampuannya menghisap darah. Seekor lintah raksasa ditemukan karena masuk dalam hidung seorang bocah perempuan.

Spesies lintah baru ini dijuluki ‘T.rex’ karena ukurannya yang besar dengan gigi raksasa. Penemuan tidak sengaja itu bermula dari keluhan bocah perempuan asal Peru terhadap hidungnya sehabis mandi di sungai.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 2007, ketika gadis kecil itu berusia 9 tahun. Karena merasa hidungnya selalu mengalami sensasi ‘getar’ selama dua minggu, si bocah lalu dirawat di Rumah Sakit La Merced di provinsi Chanchamayo, Peru.

Orangtua si bocah melihat ‘cacing hitam’ bergerak-gerak dalam lubang hidung kanan anaknya dan membutuhkan pertolongan medis.

Setelah memeriksa bocah itu, dokter mengeluarkan lintah hitam dengan panjang 65 sampai 70 milimeter dari rongga hidungnya, dan lintah itu akhirnya diawetkan dalam etanol.

Meskipun ada lebih dari 600 spesies lintah, diduga masih banyak lagi spesies lintah yang belum ditemukan hingga saat ini. Lintah ini diduga kerabat dari jenis lainnya yaitu Dinobdella ferox, sejenis lintah dari Taiwan. Tidak seperti lintah lannya, lintah ini memiliki 1 baris gigi, terdiri dari dari 8 gigi dengan panjang kurang lebih 0.13mm. Bahkan, karena karakteristik giginya, penemunya memberikan nama mirip dengan dinosaurus karnivor terbuas pada masanya, yaitu Tyrannosaurus Rex.


“Berdasarkan analisis kami tentang morfologi dan DNA, kami berpikir bahwa Tyrannobdella rex paling erat terkait dengan lintah lain yang masuk ke dalam mulut ternak di Meksiko,” ujar Anna Phillips, seorang mahasiswa pascasarjana yang bergabung dengan American Museum of Natural History, seperti dilansir dari AolHealth, Jumat

Namun penemuan ini baru dicacat dalam edisi terbaru ‘PLoS One’ medical journal setelah dilakukan penelitian terhadap jenis lintah ini yaitu pada bulan April 2010

Lintah ini dapat memakan mamalia air, misalnya dari hidung dan mulut, dimana mereka bisa tinggal selama beberapa minggu. Ilmuwan yakin bahwa T.rex sama seperti lintah lainnya, yang tinggal dan makan dalam mulut atau lubang mamalia.
Lintah ini hidup dengan menghisap darah dan kebanyakan menempel di hidung inangnya. Jika lintah lain "menjatuhkan diri" saat kenyang, lintah ini akan terus menempel di hidung hingga mencapai ukuran 7 cm. Menurut wikipedia.com, tempat favorit hewan ini adalah hidung, mulut, tenggorokan, bahkan ada yang ditemukan di sistem genital mamalia. Kebayang kan bagaimana jika kalian terinfeksi lintah ini? Sayang saya tidak dapat menemukan sumber beritanya.

Meskipun lintah ini disebut lintah raksasa, ukurannya tetap saja kecil. Dengan ukurannya seperti itu, hewan ini akan sulit dideteksi jika sudah menempel di hidung. Orang yang terinfeksi akan mengalami sakit kepala yang hebat.

NEW PURPLE OCTUPUS


Ini adalah gurita ungu teridentifikasi adalah salah satu dari 11 spesies yang potensial baru yang ditemukan selama ekspedisi laut di lepas pantai Atlantik Juli Kanada.

Ekspedisi 20 hari yang bertujuan untuk mengungkap hubungan antara air dingin makhluk bawah laut dan karang dan lainnya dalam lingkungan belum "asing" murni, menurut blog para peneliti.


KELELAWAR YODA


 
Itulah hasil yang didapat peneliti saat ke daerah-daerah terpencil di Papua Nugini yang hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau helikopter, di mana para ilmuwan dari Conservasi Internasional baru-baru ini merilis penemuan mereka puluhan makhluk menakjubkan, mulai dari katak kecil, katydids berduri dan tikus dengan ekor berwarna putih.

Secara keseluruhan, para peneliti telah menemukan sekitar 200 spesies baru, termasuk 24 katak, dua mamalia, 100 serangga dan berbagai jenis laba-laba.

Puncak dari semua penemuan pada bulan Oktober 2010, adalah kelelawar buah berhidung tabung yang jarang dilihat sebelumnya (Nyctimene sp.): Seekor hewan mirip Yoda, mamalia bersayap dengan telinga runcing, hidung aneh, dengan kekuatan yang belum diketahui.

Sementara itu, planet ini sangat memprihatinkan tentang kepunahan massal dan hilangnya spesies, penemuan seperti ini berfungsi untuk mengingatkan para peneliti dan masyarakat bahwa kita hanya sedikit mengetahui tentang dunia, tetapi kita berisiko kehilangan.

Ada banyak perhatian, tentang hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim dan dampak terhadap keanekaragaman hayati dan apa arti keanekaragaman hayati bagi kita," kata ketua tim penelitian Stephen Richards, menurut The Associated Press. "Kemudian kita melakukan proyek seperti ini dan kami temukan, 'Hei - kita bahkan tidak tahu apa keanekaragaman hayati di luar sana."

Daerah ini telah dinominasikan untuk Situs Warisan Dunia PBB, seperti Great Barrier Reef dan Taman Nasional Yellowstone, dan penemuan ini dapat membantu menempatkan pengamanan internasional di tempat untuk melindunginya dari pembangunan.

SIPUT   “NINJA SLUG”

Kalimantan yang memiliki hutan yang sangat luas, memang menyimpan beranek ragam habitat yang unik yang hingga saat ini masih belum dapat dijelajahi semuanya.
Wilayah ini dijadikan oleh berbagai peneliti untuk pengamatan dan konservasi terhadap beberapa spesies yang belum pernah ditemui mulai dari spesies mamalia sampai spesies siput.
Siput ini memiliki ekor tiga kali lebih panjang dari kepalanya. Hal ini yng membuat hewan ini berbeda dengan siput lainnya yang memiliki ekor pendek dan tumpul. Spesies ini ditemukan di wilayah pegunungan tiggi malasyia bagian KALIMANTAN.  Spesies ini  “menembak” pasangannya dengan “panah cinta” yang terbuat dari kalsium karbonat dan dipaku dengan hormon. Akibatnya siput ini diberi nama siput ninja (Ninja Slug). Hal ini diyakini oleh para ilmuwan bahwa cara ini dapat meningkatkan keberhasilan reproduksi.

MONYET PESEK MYANMAR




Seekor monyet berhidung pesek jenis baru ditemukan di bagian utara kawasan hutan Myanmar, kawasan hutan yang terancam habitatnya oleh penebangan hutan liar dan proyek pembangunan waduk yang akan dilakukan China.
Ahli primata yang tergabung dalam Internasional Flora dan Fauna (IFF) memberi nama monyet spesies baru ini dengan nama Rhinopithecus Strykeri atau lebih dikenal dengan monyet pesek Myanmar.
Monyet yang ditemukan ini memiliki ekor yang panjang, warna tubuh yang hitam, daun telinga putih, dan jenggot yang juga berwarna putih. Yang unik dari monyet ini adalah kebiasaannya bersin saat hujan sebab selain hidungnya yang pesek, lubang hidungnya pun menghadap ke atas.




LELE PEMAKAN KAYU DARI AMAZON

Seekor Spesies ikan lele bersisik tebal pemakan kayu telah ditemukan di Hutan Hujan Amazon sedang memakan batang kayu yang terjatuh di sungai Santa Ana, Peru.

Spesies ikan lele bermulut penghisap lainnya menggunakan gigi-gigi unik mereka untuk mengikis material organik dari permukaan kayu yang tenggelam. Namun Spesies baru yang belum diberi nama ini diketahui benar-benar memakan kayu.

Walaupun begitu, ikan lele pemakan kayu ini tidak mampu mencerna sebagian besar kayu yang dimakannya. Hanya yang terkait dengan material organic—seperti alga, tumbuhan mikroskopik, hewan-hewan dan serpihan-serpihan lainnya—yang diserap oleh tubuh mereka. Kayu itu sendiri melewati tubuh ikan dan dibuang sebagai kotoran.

“Ikan tersebut mengeluarkan kayu yang ditelannya melalui perutnya dalam waktu kurang dari empat jam, yang mana waktu yang sangat cepat bagi hewan yang seharusnya mencerna kayu.” Kata Donovan German, seorang biologist di Universitas California, Irvine, yang sedang meneliti pencernaan ikan lele pemakan kayu tersebut,

“Orang-orang berpikir ikan-ikan itu harus memiliki konsorsium mikroba yang menakjubkan didalam perut mereka untuk membantu ikan mencerna kayu, tapi bukan itu yang saya temukan.” Tambahnya. “Mikroba yang menakjubkan itu berada di dalam Sungai, di permukaan kayu itu sendiri.

THE SIMPSONS TOAD


Ditemukan di Kolombia barat pada September 2010. Merupakan spesies katak baru (Kodok Berparuh) yang oleh ilmuwan disebut "simpson toad" karena mengingatkan mereka pada kartun Simpson saat menemukannya.


 SELF-CLONING LIZARD



Anda bisa menyebutnya kejutan du jour: Sebuah makanan populer di Vietnam menu ternyata menjadi kadal yang sebelumnya tidak dikenal ilmu pengetahuan, para ilmuwan mengatakan pada bulan November.
Apa lagi, baru-baru ini para peneliti menemukan suatu yang luar biasa bahwa reptil yang betina dapat bereproduksi melalui kloning (self-cloning Lizard), tanpa perlu kadal laki-laki.

CACING CUMI


lmuwan Amerika menemukan spesies baru yang mirip cacing dan cumi-cumi di dasar laut Sulawesi. Karena bingung dengan penamaannya, akhirnya para ilmuwan sepakat menamakan hewan itu ‘squid worm‘ alias ‘cacing cumi’.
Penyebutan sebagai cacing cumi bukan hanya karena bentuknya yang mirip, tapi juga berdasarkan karakteristiknya. Tapi, nama ilmiahnya adalah Teuthidodrilus samae.

Cacing cumi atau Teuthidodrilus samae ( Laurence P. Madin / Woods Hole Oceanographic Institute )
Hewan unik itu ditemukan oleh ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institute dan the University of California, Santa Cruz. Lokasinya berada di Laut Sulawesi. Spesies ini diduga kuat berperan sebagai missing link antara spesies yang hidup di lumpur dasar laut dan  yang hanya hidup dalam kolom air.
Para ilmuwan menggunakan kapal penjelajah laut yang dikendalikan jarak jauh di cekungan sedalam  2.800 hingga 2.900 meter di antara Indonesia dan Filipina. Atau hanya berjarak 100 meter dari dasar Laut Sulawesi.

Ahli biologi kelautan Santa Cruz, Karen Osborn mengatakan, warna tubuh cacing cumi adalah transisi dari coklat ke hitam. Otot terbesar di bawah kulitnya yang berwarna merah muda mengkilap digunakan untuk berenang.
“Ini merupakan spesies peralihan antara nenek moyang bentik – makhluk hidup dalam lumpur di dasar laut – dan spesies lain yang hidup di kolom air yang tak pernah pergi ke lantai laut,” kata Osborn, seperti dimuat situs MSNBC, Rabu 24 November 2010.
Mempelajari spesies baru diharapkan membantu  mengumpulkan sejarah evolusi makhluk dan menentukan karakteristik mereka.
Ditambahkan Osborn, cekungan Laut Sulawesi dikelilingi parit itu. Ini mencegah percampuran spesies di kedalaman 1.500 meter. “Ini sungguh dalam dan terisolasi dari perairan di dalamnya,” kata dia.


PINK HANDFISH


 Aneh! The handfish Pink, seperti yang disebut, adalah bagian dari keluarga handfish, dan yang terakhir terlihat pada tahun 1999. Sekarang salah satu spesies baru bernama dari handfishes, antara sembilan lain. Ikan ini sangat aneh tidak berenang, dan yang menjelaskan mengapa itu terletak di dasar laut. Menggunakan nya "tangan" yang seharusnya sirip, untuk berjalan di sekitar. Tasmania, sebuah pulau Australia, adalah tempat di mana sembilan ikan telah ditemukan, harus benar-benar tepat, di sekitar kota Hobart.

Ini mungkin adalah tempat untuk handfish, karena semua 14 jenis semacam ini dapat ditemukan di dekatnya tenggara Australia. Pink makhluk kecil ini hanya 4 inci besar (10 cm), dan para ilmuwan tidak tahu bahwa banyak tentang perilaku tersebut karena telah buruk dipelajari. Berbicara tentang ikan aneh, di sini adalah salah satu yang dianggap sebagai makhluk laut paling jelek - Babi Laut.


Sumber :

http://news.nationalgeographic.com
http://toucan-toucan.web.id
http://www.adipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar